ITS, Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya menjuarai Kontes Robot Indonesia (KRI) tingkat nasional 2012 yang digelar di Sasana Budaya Ganesha Institut Teknologi Bandung (ITB), Minggu (1/7/2012).
Tim ITS yang bernama Tim robot RI-NHO dari ITS pada babak final KRImengalahkan Juara Bertahan atau Juara tahun 2011 lalu, tim robot Barelang 5.2 dari Politeknik Negeri Batam. Dalam babak Final, Kedua Robot yang diusung, RI-NHO dan Belerang beradu mengumpulkan poin demi poin. Belerang, Robot asal Poltek batam ini awalnya tampil meyakinkan dan lebih cepat dari RI-NHO. Robot ITS sempat Diam, Error, namun pada saat langkah terakhir, robot tim Balerang justru terkena penalti karena lengan robot menyentuh keranjang tempat gabus yang akan dimasukkan.
Tim ITS yang semula ketinggalan, akhirnya mampu meyelesaikan dengan tenang tanpa terkena penalti dan meraih poin sempurna “Peng On Dai Gat” atau nilai sempurna. Dengan demikian, ITS berhak mewakili Indonesia dalam kontes Robot Tingkat Internasional yang akan diadakan di Hongkong pada bulan Agustus 2012.
Selain itu, Robot V-yu ITS juga menyabet juara I untuk Kontes Robot Seni Indonesia (KRSI) yang pada tahun ini mengambil tema penari piring. “Kami sangat senang atas apa yang diraih oleh para mahasiswa ITS yang telah berjuang dalam ajang ini. Setidaknya untuk menjalani kompetisi ini kami menyiapkannya kurang lebih satu tahun,” ujar Rektor ITS.
Sedangkan langganan juara Kontes Robot Indonesia, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), harus puas menjadi juara harapan. Ini setelah tim robot Rolpens kalah dari Jump-Ace dari Universitas Gadjah Mada dalam perebutan Peringkat ke III.
Meski hanya menjadi Runer up setelah kalah dari Tim robot RI-NHO ITS, tim robot Barelang 5.2 dari Politeknik Negeri Batam juga meraih satu gelar yakni robot dengan desain terbaik KRI.
Selain Kontes Robot Indonesia (KRI) juga dilombakan kategori Kontes Robot Cerdas Indonesia(KRCI). Untuk kategori Pemadam Api Beroda juara pertama diraih tim robot Sangkuriang dari Politeknik Negeri Bandung, juara Dua tim robot D’Guliz dari Universitas Tanjungpura, dan Juara tiga oleh Armada dari Universitas Gadjah Mada.
Daftar juara lomba
Untuk kontes KRCI kategori pemadam berkaki, juara Pertama diraih oleh 1-DA dari Universitas Gadjah Mada, juara Dua oleh tim robot Arjuna dari Institut Teknologi Telkom Bandung, dan juara tiga oleh Eilero dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.
PENS masih meraih satu gelar tahun ini setelah wakil mereka dalam kategori humanoid soccer atau robot bertanding sepak bola, juara I diraih tim Eros dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya setelah mengalahkan tim Isola-S dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dengan skor 7-0.
Kalau Barelang besutan Poltek Batam meraih design terbaik untuk KRI, maka desain terbaik untuk KRCI diraih oleh Majreha dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan tim dengan algoritma terbaik diraih Eros dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.
Selain KRI dan KRCI juga diadakan Kontes Robot Seni Indonesia (KRSI) yang pada 2012 mengambil tema penari piring, juara I diraih V-yu dari Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, juara II Rosebir dari Universitas Gadjah Mada, juara III Erisa dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, sedangkan juara harapan oleh ACE dari Universitas Kristen Maranatha.
Untuk design terbaik KRSI diraih Rosebir dari Universitas Gadjah Mada dan untuk penampilan artistik terbaik diraih oleh Erisa dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya. Setiap pemenang mendapat hadiah dari Bank Nasional Indonesia (BNI) dengan kisaran Rp 500 ribu hingga Rp 2,5 juta.
Setelah 14 tahun KRI ini digelar, ini adalah pertama kali ITS meraih gelar juara. Tentu saja kemenangan andalan ITS, tim robot RI-NHO membuat Sumringah Rektor ITS yang ikut hadir saat lomba berlangsung yaitu Bapak Triyogi Yuwono, dia juga langsung berjanji akan memberi hadiah khusus bagi mahasiswanya yang membawa nama ITS ke tingkat nasional dan Internasional dengan membebaskan biaya Kuliah dan pemberian Beasiswa.
“Mereka telah bekerja keras dari hari ke hari dan menginvestasikan banyak waktu untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu robot,” ujar Bapak Triyogi, Minggu (1/7/2012).Oleh karena RI-NHO menghapus dahaga ITS akan Gelar KRI, maka rencananya menurut Triyogi Yuwono, Robot ini tidak akan di bongkar namun akan diabadikan dalam Hall Of fame, ruangan khusus yang memamerkan karya terbaik yang pernah dibuat ITS.
Rektor ITS juga berjanji akan memberi dana lebih besar untuk tahun depan dari tahun ini. Tahun ini RI-NHO, si robot juara menghabiskan dana sebesar 160 juta, untuk tahun depan, penerus RI-NHO akan diberi dana sebesar 200 juta oleh ITS.
Sedangkan Kolega Triyogi Yuwono sesama rektor, Rektor ITB Akhmaloka berpesan agar robotika tidak berhenti pada tingkat hobi tetapi juga bisa dikembangkan aplikasinya sehingga menemukan manfaat pada kehidupan nyata.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar