Gebrakan 100 Hari Jokowi - Ahok

Bookmark and Share

Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama mengatakan, dirinya bersama pasangannya Joko Widodo akan langsung melakukan pembenahan dan perubahan Jakarta. Salah satunya, melakukan perubahan pada birokrasi.

Perubahan birokrasi yang pertama dilakukan adalah yang paling ujung, yakni pada kelurahan. "Birokrasi yang paling ujung itu di kelurahan. Pejabat-pejabat di sana itu harus diubah mindset-nya menjadi pelayan-pelayan masyarakat," kata pria yang akrab disapa Ahok itu usai diskusi polemik "Belajar dari Pemilukada Jakarta" di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu 22 September 2012.

Selain pada birokrasi, Jokowi-Ahok juga akan langsung menata kemacetan. Salah satu caranya dengan mempersiapkan penambahan 100 bus TransJakarta. Hal itu bertujuan untuk pengangkutan penumpang setiap 3-8 menit bisa tercapai.

"Ini lagi dikaji. Kami juga akan kerja sama dengan swasta. Soal banjir juga lagi kami kaji," ujarnya.

Ahok juga mengatakan, program-program terdahulu seperti pada era Sutiyoso pun akan tetap dilanjutkan pihaknya. Bahkan disempurnakan. "Program-program Bang Yos (panggilan Sutiyoso) akan kami teruskan. Akan disempurnakan," ujarnya.

Langkah-langkah itu, menurut Ahok, agar masyarakat dapat merasakan dampaknya dari kerja Pemerintah Provinsi DKI dalam waktu dekat, jika Jokowi-Ahok duduk di kursi gubernur dan wakil gubernur. "Kami ingin dalam 100 hari, masyarakat DKI itu dapat merasakan Pemprov DKI adalah pemprov yang melayani. Itu pesan Pak Jokowi," kata Ahok yang mengenakan kemeja kotak-kotak. "Termasuk soal kesehatan dan pendidikan. Itu harus ada jaminan," ujarnya.

Jika ada pejabat-pejabat, lanjutnya, yang tidak bisa melakukan itu semua, mereka akan digeser. "Seperti yang dilakukan Pak Jokowi di Solo. Itu rencana kami dalam waktu pendek yang akan dilakukan," kata dia.

 

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar