Siapa Danet, Perancang Mobil Listrik Tucuxi Dahlan

Bookmark and Share

Danet Suryatama Siapkan Tandingan Tucuxi 
Mobil listrik Tucuxi.
Nama Danet Suryatama mulai dikenal masyarakat karena dia mengaku sebagai pencipta mobil listrik Tucuxi yang dimiliki Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan.
 
Danet Suryatama adalah jebolan jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi 10 November (ITS), Surabaya, tahun1988.
Setahun kemudian, ia mendapat gelar master of science di bidang teknologi bangunan lepas pantai dari University of Starthclyde, Inggris.
Mulai 1992, Danet "hijrah" ke Amerika Serikat. Di negeri Paman Sam itu, ia kuliah di jurusan Perkapalan dan Teknik Kelautan dengan bidang riset optimalisasi struktur. Danet kemudian lulus pada 1999 dan mendapat gelar PhD atau doctor of philosophy.
Sembari kuliah, Danet bekerja di perusahaan otomotif di Amerika Serikat pada 1997 dan 2008 menjadi konsultan otomotif di negara itu.

Danet mengatakan putus komunikasi dengan Dahlan Iskan sejak 21 Desember 2012. Saat itu Danet berada di Jakarta untuk melihat proses pengisian energi mobil listrik. “Saya sempat e-mail Pak Dahlan untuk menyampaikan keberatan karena mobil itu dibongkar, diutak-atik, dan dijiplak teknologinya,” kata dia.

Soal teknologi Tucuxi, Danet mengatakan telah mendaftarkan hak paten mobil listrik tersebut di Amerika Serikat. “Saya saat ini menjalankan bisnis otomotif di perusahaan ElectrikCar LCC di Amerika Serikat," ujarnya.(sumber: Tempo.co)

Danet Suryatama Siapkan Tandingan Tucuxi


Kronologi Rem Blong Tucuxi Dahlan   
Foto sekuel milik pihak kepolisian ketika Menteri BUMN Dahlan Iskan mengalami kecelakaan saat mengendarai mobil listrik "Tucuxi" miliknya di Desa Dadi, Kecamatan Plaosan, Magetan.
Setelah terlibat sengketa dengan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan, perancang mobil listrik Tucuxi, Danet Suryatama, merancang strategi baru. Insinyur lulusan Institut Teknologi Sepuluh November ( ITS ) Surabaya, itu kini tengah menyiapkan mobil listrik tandingan. "Desain dan teknologinya jauh lebih bagus ketimbang Tucuxi," kata dia kepada Tempo, Sabtu 5 Januari 2013.

Menurut Danet, jenis mobil tandingan itu sama dengan Tucuxi yakni sedan sport coupe (dua pintu) berkapasitas dua penumpang. Daya pacunya bisa melebihi 250 kilometer per jam, lebih besar ketimbang Tucuxi. Danet juga menyempurnakan desain eksterior, interior serta fitur kenyamanan dan keamanannya.

Namun saat ditanya rencana pengembangan mobil baru ini, dia enggan menjawab. "Saya ingin kreasi kali ini tidak diganggu. Saya tidak mau dicurangi dua kali," ujarnya.

Kini, Danet berencana menggugat Dahlan Iskan pada lembaga perlindungan atas hak kekayaan intelektual di Amerika Serikat. Langkah ini ditempuh karena dia menduga Dahlan "mencuri" desain Tucuxi.

Indikasi pencurian ide, kata Danet, terjadi setelah salah satu staf Dahlan mempreteli jeroan Tucuxi seperti motor listrik, power steering, lampu, serta beberapa aksesori. "Pembongkaran tanpa seizin saya jelas tidak beretika," ujarnya.

Danet mengatakan telah mengirim surat elektronik berisi keberatannya pada Dahlan Iskan beberapa hari lalu. Namun surat itu belum berbalas. Dia juga mengaku tidak mengetahui keberadaan Tucuxi sejak awal pekan ini, sebelum kemudian muncul kabar mobil itu "diruwat" Dahlan di Solo.

Danet adalah satu dari lima pengembang mobil listrik yang dijuluki "Putra Petir" oleh Dahlan Iskan. Sebelum kembali ke Indonesia, dia bekerja di perusahaan mobil listrik ElectrikCar LLC, Michigan. Konsep Tucuxi dikembangkan Danet pada 2004 hingga 2008, sebelum dikembangkan di Indonesia pada awal 2012.
(sumber: Tempo.co).

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar